Kisah Semasa Kuliah
Disini saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman hidup saya, agar tidak terlalu panjang lebar maka saya akan bercerita kehidupan saya setelah saya lulus SMA. Semoga kalian para pembaca bisa menikmati cerita yang saya tulis, bisa mengambil yang baik, dan menyimpan saja yang buruk untuk dikenang, selamat membaca, semoga terhibur.
Setelah saya lulusan dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) disalah satu kota saya yaitu Ciamis, saya memutuskan untuk kuliah, di saat saya memutuskan untuk kuliah di luar Kota, saya harus siap hidup jauh dari keluarga, jauh dari teman-teman. Akan tetapi ekspektasi tidak sesuai dengan realita, mungkin Allah tau saya belum sanggup merantau jauh di daerah orang, tapi Alhamdulillah saya di terima di salah satu Universitas terbaik di Kota Tasikmalaya. Saya merasa sangat senang sudah masuk kuliah yang saya inginkan, selain Universitas yang di luar Kota itu.
Waktu awal kuliah saya kos di daerah Tasikmalaya, tidak jauh dengan Kampus tempat saya belajar, hanya membutuhkan waktu 5 menit saja menggunakan sepeda motor. Saya merasa berat jauh dari keluarga, meskipun waktu yang akan saya tempuh dari kosan saya ke rumah hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit, mungkin karena saya tidak pernah terfikir
sebelumnya untuk hidup jauh dari orang tua, semua serba sendiri, masak sendiri, makan
sendiri, cuci baju sendiri, pokoknya semua sendiri, kalau tidak usaha gerak
sandiri tidak akan bisa makan. (Gimana kalau saya keterima di kampus luar Kota itu yah, untung gak keterima haha)
Baca Juga : Corona
Pertama masuk kuliah saya merasa malu, minder dan yang paling terasa adalah rindu keluarga. 1 bulan, 2 bulan, dan bulan-bulan berikutnya sudah mulai terbiasa dengan itu semua. Walaupun belum 100% mandiri tapi sudah ada usaha buat hidup lebih mandiri, namun kadang-kadang masih banyak ngeluh dan kadang juga masih sering nangis kalau ayah atau ibu menelepon, mungkin karna saya anak bungsu, tidak pernah jauh lama dari keluarga, jadi masih agak manja. hehe
Di Kampus, saya masuk Fakultas Teknik, Jurusan Tenik Sipil angktan 2013, sudah 1 semester saya sering tidak masuk pelajaran kerna masih belum beradaptasi (Jangan ditiru yah). Sesudah masuk Himpunan saya merasa punya keluarga baru yang banyak mengajarkan saya arti persahabatan, kekompakan, hingga mengajarkan saya arti bertanggung jawab. Ternyata yang selama ini saya bayangkan tentang kuliah yang rumit dan penuh dengan tugas yang menumpuk terpatahkan dengan kegiatan kuliah yang saya ikuti, menyenangkan, banyak kawan, hingga banyak kakak tingkat (abang & teteh) yang bisa saya jadikan motivasi untuk lebih semangat lagi dalam berkuliah, bahkan banyak abang dan teteh yang membagikan ilmu dan pengalaman hidup semasa kuliah kepada saya dan teman-teman saya, dari masalah susahnya jauh dari keluarga, hingga masalah kemandirian yang tidak terbiasa hidup susah. Semua itu membuat saya lebih ingin banyak belajar lagi hidup mandiri.
Sepanjang perkuliahan yang saya jalani, saya lebih menyukai semester 2, karena lebih mudah dan saya lebih bisa memahami setiap mata kuliah yang di sampaikan dosen. Yaaah....walaupun terlalu banyak mahasiswa dalam satu kelasnya menjadi faktor kurang efektif dalam belajar, hingga kurang tersampaikan dengan baik mata kuliah yang dosen berikan.
Kampus tersebut yang bisa membantu saya untuk lebih mendalami mata kuliah. Saat semester 3 mulai terasa lebih berat lagi mata kuliahnya, banyaknya presentasi, kekurangan saya adalah dalam presentasi, tapi saya coba mengikuti apa yang dosen tunjukan untuk kebaikan setiap mahasiswa juga, agar lebih berani menampakkan keberanian setiap individunya, karena banyak mahasiswa yang kurang berani dalam berpendapat.
Semester 3, Fakultas saya mengadakan study tour ke Bandung, ada Jurusan Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Teknik Informatika. Saat itu saya bertemu seorang perempuan dalam kegiatan study tour tersebut.
Bersambung......
cek
ReplyDeleteSukaa💞
ReplyDeleteterimakasih ^_^
DeleteKeren ceritanya
ReplyDelete